Katuju.id – Semakin berkembangnya teknologi informasi di zaman industri 4.0 membuat daya saing digital semakin lebih tinggi. Tak terkecuali di Indonesia dan beberapa daerahnya, khusunya di Kaltim. Kaltim menduduki peringkat 10 dari 34 provinsi lain berdasarkan rilis East Ventures Digital Competitiveness Index 2021. Turun dari tahun sebelumnya, di mana Kaltim bertengger di peringkat 8.

Kendati demikian, prestasi tersebut patutnya menjadi kebanggaan masyarakat Bumi Etam. Sebab, ini menandakan bahwa Kaltim mampu masuk 10 besar dan bersaing dengan daerah lain di Pulau Kalimantan, serta provinsi yang notabenenya memiliki infrastruktur lebih maju.

Hal tersebut disampaikan oleh CEO Inotive Technology Rahmad Hidayat, sebuah perusahaan terkemuka bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak yang berbasis di Balikpapan. Kendati ada penurunan peringkat, namun secara skor indeks Kaltim naik menjadi 39,5 persen yang sebelumnya 37,9 persen. Begitu juga di beberapa daerah lain.

Pria muda yang karib disapa Dayat ini menyebutkan, kabar tersebut seharusnya juga menjadi sinyalmen bagi para pelaku bisnis di Kaltim. “Agar ke depannya, mereka bisa menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi, serta melakukan perubahan ke arah digitalisasi. Mengingat potensinya yang cukup besar, terlebih dalam menunjang kegiatan bisnis di masa pandemi Covid-19,” terangnya.

Fenomena ini diperkuat dengan hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2020. Di mana persentase individu yang menggunakan internet dalam tiga bulan terakhir di awal pandemi, secara agregat nasional mengalami kenaikan sebesar 6% dari semula 48,4% pada 2019 menjadi 54,4% pada 2020.

“Maka tidak mengherankan jika selama pandemi, ekonomi digital justru tumbuh dan berkembang secara pesat. Apalagi platform digital sudah meliputi seluruh aspek keperluan masyarakat. Mulai belanja, berkomunikasi, bekerja, belajar, mengikuti berita, bermain game, menonton film, bertransaksi hingga pertemuan dan kelas-kelas daring yang semakin marak, juga beragam kegiatan lainnya,” ujar Dayat.

Apalagi saat ini e-commerce menjadi sektor yang cukup besar memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data dari Google dan Temasek yang dilansir East Ventures Digital Competitiveness Indeks, pangsa pasar e-commerce Indonesia diperkirakan tumbuh US$ 21M pada 2019 menjadi US$ 82M pada 2025. Jumlah online shoppers Indonesia saat ini sudah mencapai 107 juta orang dengan pertumbuhan per tahun 5,9 persen.

Dengan didukung SDM anak-anak muda dengan kualitas yang mumpuni di bidang programming dan pengembangan aplikasi, Inotive Technology membuktikan bahwa Kalimantan Timur siap dengan transformasi digital dan mengambil peran didalamnya.

“Inotive Technology sendiri banyak mendukung perusahaan – perusahaan dan instansi-intansi di kaltim dan kalsel untuk bertansformasi ke ranah digital, baik melalui pengembangan aplikasi berbasis mobile, maupun sistem informasi berbasis website custome,” tandas Dayat.

Mari Bergabung

Kami tertarik
untuk berbicara tentang bisnis Anda.